Kenapa sih Kita Sering Menunda-nunda
Pekerjaan?
Kadang kita
berpikir mengapa diri kita atau orang lain sering menunda pekerjaannya,
walaupun pekerjaan itu dianggapnya sangat penting. Nah mari cari tahu sebabnya,
bagi yang sudah tahu buat tambah paham aja hehe.
Saat seseorang stres, galau, cemas
atau gelisah maka sangatlah susah untuk bisa bekerja dengan
produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak
mengingat hal tersebut hanyalah bersifat sementara. Menunda hanyalah
menghilangkan sementara stres namun ia tidak menyelesaikan masalah dan juga
malah membuat pekerjaan menumpuk.
Cara yang bijak adalah
menghilangkan penyebab stres atau paling tidak menurunkan kadarnya kalau memang
belum bisa dihilangkan secara total.
Jika belum bisa dihilangkan secara
total cobalah sediakan waktu untuk menyenangkan seperti pergi ke pantai, nonton
bioskop, membaca buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan
yang merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan perasaan.
Terkadang dalam satu waktu diri
kita mungkin memiliki tugas lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga
tiba-tiba saja kita merasakan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan
tugas yang makin lama makin bertambah. Pada akhirnya kita merasa terjebak dalam
tumpukan jadwal dan tugas yang seakan tiada akhir.
Dalam situasi seperti ini, secara
logika mungkin kita berpikir apa bukannya jadi tambah fokus dan semangat
kerjanya agar bisa menyelesaikan tumpukan pekerjaan?
Ternyata tidak semua orang seperti
itu. Kadang melakukan penundaan menjadi reaksi yang yang tidak kita sadari.
Mungkin kamu tidak bermaksud menunda sebenarnya tetapi ya malahan itu terjadi.
Dalam situasi seperti ini maka kita
harus memikirkan cara yang sederhana seperti :
§ Menghilangkan hal-hal yang ingin
dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
§ Mendelegasikan beberapa tugas, dan
§ Menegosiasikan kembali batas waktu
dari pekerjaan
Salah satu faktor yang dapat
membuat seseorang menunda-nunda yaitu karena terlalu letih secara fisik dan
emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah
jebakannya, ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi
makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang berhenti
cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda tersebut sudah
bergerak walaupun perlahan.
Akibatnya adalah munculnya rasa
malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka
makin beratlah untuk memulai sesuatu karena telah berada di zona nyaman. Bagaimana
mengatasinya?
Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi! Lakukan
olahraga kecil, lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan dirimu diam tak
melakukan apapun!
Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh
yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.
Kita semua pernah mengalami
sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal itu wajar jika dalam kadar sedikit dan
tidak sampai membuat kita menunda-nunda.
Namun jika kita memiliki motivasi
rendah dan merasa bahwa yang kita kerjakan membosankan serta kurang bisa
memuaskan batin walau mungkin uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.
Selama motivasi pada diri kita
masih rendah maka kita hanya akan memiliki kecenderungan untuk menunda
pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan mencari manfaat/keuntungan yang bisa
membuat diri sendiri termotivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.
Atau kamu harus segera mencari
tahu apa yang sebenarnya bisa membuatmu merasa berharga, berguna, dan bergairah
dalam hidup ini. Temukan tujuan hidupmu dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi
hal itu.
Walaupun motivasi kita tinggi
namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang
sukai namun diperlukan.
Dalam situasi seperti ini maka
disiplin diri memegang peranan penting sebagai pendukung motivasi diri. Jika
disiplin kita rendah maka penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri
kita.
Oleh karena itu kamu harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam dirimu bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat sukses.
Oleh karena itu kamu harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam dirimu bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat sukses.
Apakah kamu pernah terlambat berangkat
ke sekolah/kerumah seseorang untuk mengerjakan tugas karena bangun kesiangan? Ini
adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen
diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita
menunda pekerjaan karena waktu yang kacau membuat kita harus mendahulukan
pekerjaan yang sudah didepan mata sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain
yang sudah kita rencanakan.
Akibatnya penundaan kecil semacam
ini bisa menyebabkan tertumpuknya suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh
tempo secara bersamaan maka kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.
Padahal itu dikarenakan penundaan kecil
yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.
7. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.
Seseorang juga mungkin
menunda-nunda karena ketidakmampuan secara teknis. Kurangnya keterampilan
ataupun pengetahuan yang dibutuhkan membuat seseorang segan dan ragu untuk
memulai sesuatu.
Jika kamu menyadari hal ini maka
segera cari buku, bertanya kepada teman atau mencarinya di internet yang bisa
menutupi kekurangan ini. Atau kamu akan dijebak oleh tugas tersebut.
Salah satu sebab penundaan yang
cukup sering adalah ingin perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala
sesuatu setelah semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan
rencana-rencana kita untuk menunggu “waktu yang tepat”.
Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna karena segala sesuatu pasti bisa dibuat
lebih baik. Daripada mementingkan kesempurnaan lebih baik mementingkan kapan tugas itu selesai.
:v
ReplyDelete